Minggu, 25 November 2012

OHLG (On Hand Launched Glider)


Model OHLG atau yang lebih sering disebut dengan Chuck Glider adalah model yang dirancang
untuk terbang bebas dengan daya yang ada pada model itu dilempar dengan tangan manusia
agar mencapai ketinggian tertentu untuk memulai penerbangannya.
Bentuk OHLG bebas tetapi luas sayap minimum 187,5 cm2 dan maksimum 800 cm2.
Caramenerbangkan OHLG adalah dengan melemparkannya kaki harus berpijak. Setiap peserta
berhak atas 7 penerbangan resmi dengan 4 nilai terbaik . Setiap penerbangan hanya dicatat
sampai 120 detik ( 2 menit ) selebihnya tidak. Bila ada bagian pesawat yang terlepas maka
penerbangan batal. Bila penerbangan dibawah 10 detik diberi kesempatan lagi dalam ronde
tersebut.
Pencatatan waktu dilakukan oleh 2 orang yang ditunjuk Panita Penyelenggara. Hasil adalah
jumlah rata-rata yang dicatat oleh 2 orang pencatat waktu. Waktu penerbangan dicatat sejak
pesawat lepas dari tangan dan mendarat kembali ke tanah, terhenti penerbangan karena ada
halangan, 10 detik hilang dari pandangan pencatat.
Pemenang
Pemenang adalah peserta yang mempunyai jumlah waktu penerbangan terbanyak dari 4 waktu
terbaik. Bila belum memastikan, maka diadakan penerbangan tambahan

Sabtu, 24 November 2012

PLASTIK COVER

KERTAS KOVER

CARBON TUBE

KAYU BALSA


Kayu Balsa adalah salah satu jenis kayu ringan yang tersedia, tetapi bukan mutlak ringan, bagaimanapun juga sangat kuat. Pohon kayu balsa, ilmiah bernama lagopus ochroma, adalah tanaman yang cepat tumbuh kebanyakan ditemukan terutama di Amerika Tengah dan Selatan. Pohon kayu Balsa tumbuh baik di hutan, idealnya di daerah pegunungan antara sungai-sungai.
Pyramidale Ochroma, umumnya dikenal sebagai balsa, balsa berasal dari bahasa Spanyol yang artinya rakit. (juga O. lagopus) adalah spesies tanaman berbunga di mallow keluarga, Malvaceae . Ini adalah, cepat tumbuh besar pohon yang bisa tumbuh sampai 30 m (100 kaki ) tinggi. Balsa pohon asli dari selatan Brazil dan Bolivia utara ke selatan Meksiko , namun Ekuador memasok 95 persen atau lebih dari balsa komersial.
Dalam beberapa tahun terakhir, sekitar 60 persen dari balsa telah tumbuh di patch dikemas padat terdiri dari 50 sampai 100 pohon per hektar (dibandingkan dengan dua sampai tiga per hektar di alam). Sama dengan cemara , kering-musim gugur jika musim kemarau panjang, dengan besar (30-50 cm). Pohon ini diklasifikasikan sebagai kayu keras karena bentuk daun nya, sehingga balsa, daun lebar diklasifikasikan sebagai kayu keras meskipun sangat lunak. Ini adalah kayu komersial yang paling lembut. Pohon-pohon yang dipanen setelah 6 sampai ten tahun pertumbuhan.
Balsa kayu sangat lembut dan ringan, dengan, kasar biji terbuka . Kepadatan saat kering dari Kayu Balsa berkisar 40-340 kg / m (two,5-21 lb / ft ), dengan kepadatan khas dari sekitar 160 kg / m (ten pon / ft ).
Fakta bahwa pohon balsa memiliki sel besar yang berisi air. Setelah air didorong dari dalam, proses pengeringan diperpanjang (selama two minggu), yang area permukaan besar dari lubang yang dihasilkan memberikan kekuatan. Tidak seperti kayu busuk kering, permukaan yang terbuat dari campuran selulosa / lignin dan kuat. Karena kepadatan rendah tetapi tinggi dalam kekuatan, balsa adalah bahan yang sangat populer digunakan saat membuat, check kaku model struktur jembatan model dan untuk pembangunan pesawat model , serta kayu berukuran penuh untuk pesawat terbang , yang paling terkenal itu Perang Dunia II de Havilland .
Balsa digunakan untuk membuat kayu crankbaits untuk memancing.
Perusahaan seperti Guillows diakui sebagai produsen terkenal biasa menggunakan potongan-potongan yang dibuat dari kayu balsa. komponen didedikasikan seperti tulang rusuk sayap dan pembentuk badan pesawat terbuat dari lembaran strip balsa. Balsa Tipis juga digunakan dalam beberapa wilayah vital dari sebuah pesawat model seperti bulkheads mesin dan peralatan pendaratan. Alasan utama di balik pengakuan balsa sebagai bahan mungkin berasal kebenaran tak terbantahkan bahwa ia memiliki berat untuk proporsi durabilitas.Ilmuwan Norwegia / petualang Thor Heyerdahl , yakin bahwa kontak awal antara orang-orang di Amerika Selatan dan Polinesia mungkin, membangun rakit Kon Tiki dari kayu balsa, dan setelah itu ia dan krunya berlayar di Samudra Pasifik dari Peru ke Polinesia Kepulauan Tuamotu di 1947.
Kayu balsa sering digunakan sebagai bahan inti dalam komposit , misalnya, banyak turbin angin yang dibuat sebagian dari balsa. Dalam tenis meja, dayung, lapisan balsa biasanya diapit dua potong tipis kayu lapis . Kayu balsa juga digunakan dalam laminasi dengan plastik diperkuat-gelas (fiberglass) untuk membuat papan selancar balsa kualitas tinggi dan geladak dan topsides berbagai jenis kapal , terutama kesenangan kerajinan di bawah 30 m (100 kaki) panjang. Di lantai dari Chevrolet Corvette Z06 , balsa diapit dua lembar plastik yang diperkuat serat karbon .

JOINER



















Kriteria Joiner yang bagus itu joiner yang kuat,arti kuat disini sangat komplek mulai dari tidak patah,tidak mudah bengkok dan tidak karatan. Dalam memilih joiner harus memerhatikan diameter dan beratnya .Joiner dibutuhkan untuk menyambung wing kebody pesawat yang sifatnya hanya sementara.Banyak yang berexperimen menggunakan joiner dari carbon akan tetapi kekuatan karbon kurang mendukung tapi dengan joiner karbon beban pesawar akan lebih ringan karna sifat karbon itu ringan.


















T.E CARBON

KEVLAR




Keunggulan Kevlar:

1. Kekuatan yang sangat luar biasa (cukup tinggi) tapi ringan, Bahkan Kevlar 5x lebih kuat dari baja (pada bobot ringan yang sama dan dimensi yang sama).
2. Bahan Kevlar yang mempunyai gaya tarik tinggi
3. Struktur dasarnya stabil
4. Konduksi listriknya sangat rendah.
5. Ketahanan pada bahan kimia yang cukup tinggi.
6. Tahan panas dan tahan bakar serta rendah dalam menghantar panas.

TALI PENARIK GLIDER


Hello,

Agar pesawat F1A atau F1H dapat terbang diperlukanya atali penarik. Kriteria tali yang baik adalah tali yang kuat agar waktu penarikan tidak terputus dan tali tidak elastis agar waktu di Zoom atau di bant tali tidak molor atau bertambah panjangnya itu dimaksudkan agar zoom dapat maksimal.




Tali Penarik Pesawat Model Glider

ket: panjang 50 m
diameter tali 0.70 mm
beban 74.5 kg

NOSE F1H

NOSE F1A

NOSE A2




Moncong Pesawat atau yang populer disebut dengan nose merupakan bagian yang sangat penting. Bayangkan klo pesawatmu gak ada Nosenya!,apa yang terjadi?
Gak kebayangkan hahahahaha....Nose untuk A2 biasanya disesuaikan dengan panjang Wing dan lebar Wing. Mungkin untuk mempercantik penampilan saja atau memang ada rumusannya? Itu saya belum tahu,tapi akan aku cari tahu.

PESAN PESAWAT MODEL


 Binggung mau beli pesawat model dimana??



hub 085729427193

No
Jenis Pesawat
Gambar
Keterangan
1
OHLG (On Hand Launched Glider)


Chuck Glider/OHLG

Peminat dapat memesan dengan plane/model sesuai keinginan


2
FIH (Glider A1)

Peminat dapat memesan dengan plane/model sesuai keinginan
3
FIA (Glider A2)

Peminat dapat memesan dengan plane/model sesuai keinginan
4
F2A (Speed)

Peminat dapat memesan dengan plane/model sesuai keingi
5
F2B

 Peminat dapat memesan dengan plane/model sesuai keingi
6
F2C (Speed Race)

Peminat dapat memesan dengan plane/model sesuai keingi
7
F2D

Peminat dapat memesan dengan plane/model sesuai keingi

Klasifikasi Pesawat Model


Klasifikasi Pesawat Model Menurut FAI

1. Kelas F1 (Free Flight) :

  •  F1A (Glider A2)
  •  F1B (Rubber Power)
  •  F1C
  •  F1D
  •  F1E
  •  F1F
  •  F1G
  •  F1H (Glider A1)
  •  Chuck Glider/OHLG (On Hand Launched Glider)


2. Kelas F2 (Control Line) :

  •  F2A (CL Team Race)
  •  F2B (CL Aerobatic)
  •  F2C (CL Speed)
  •  F2D (CL Combat)

3. Kelas F3 (Radio Control) :

  •  F-3 A ( RC Aerobatic )
  •  F-3 B ( RC Soaring Glider )
  •  F-3 C ( RC Helicopter )
  •  F-3 D ( Pylon Racing )
  •  F-3 E ( RC Electric Power )
  •  F-3 F ( RC Slope Soaring )
  •  F-3 G ( RC Power Glider )



4. Kelas F4 (Scale Model) :

  •  F-4 A ( Free Flight Scale )
  •  F-4 B ( CL Flying Scale )
  •  F-4 C ( RC Flying Scale )

5. Kelas F5 (Electric Model) :

  •  F-5 A ( Electric RC Aerobatic)
  •  F-5 B ( Electric RC Glider )
  •  F-5 C ( Electric RC Heli )
  •  F-5 D ( Electric RC Pylon )



Sejarah Aeromodelling Indonesia

Hello,

Dikutup dari http://www.aeromodelling.or.id sejarah Aeromodelling Indonesia tu seperti ini,

Olahraga Aeromodelling merupakan olahraga Dirgantara yang tumbuh bersama-sama dengan dunia penerbangan baik sipil maupun militer. Di Indonesia pertama kali timbul di lingkungan TNI - AU melalui Kepanduan Pramuka Dirgantara.

Kegiatan pembuatan pesawat model ini dimulai sejak tahun 1946 bersamaan dengan dirintisnya pembuatan pesawat layang pertama di Yogyakarta ( Aeromodeller dan Pandu Udara ) dan berkembang ke kota-kota besar, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang dan Surakarta.

Untuk menampung peminat yang makin banyak maka AURI ( TNI AU ) memberikan wadah "BIRO AERO CLUB" yang dibina oleh Kapten G. Reuneker, dan untuk pertama kalinya diadakan perlombaan pada tanggal 27 Januari 1952 di Pangkalan Udara Cililitan / Halim Perdanakusuma Jakarta yang diikuti Club-Club Aeromodelling kota-kota di Jawa, Sumatera, Kalimantan.

Pada 9 April 1953 Biro Aero Club membuka kursus Aeromodelling di Jakarta yang mendapat perhatian besar dari masyarakat. Menyusul perlombaan selanjutnya pada tanggal 17 Mei 1954, yang diikuti oleh Aero Club Jakarta, Bandung, Surabaya, Palembang, Banjarmasin, Makasar, Ambon dan perlombaan ini dilaksanakan setiap tahun.
Juni 1954 untuk pertama kalinya diadakan perkemahan Pandu Udara di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma yang dihadiri oleh 80 Pandu Udara dari seluruh Indonesia. Di dalam perkemahan ini dilaksanakan perlombaan kedirgantaraan. Perlombaan ini merupakan percobaan jajak pendapat untuk melihat animo masyarakat. Tujuan utamanya adalah untuk mendidik pelatih-pelatih khusus hingga pada tahun 1955 telah tercatat 35.000 anggota Pandu Udara di seluruh Indonesia.

Kegiatan Aero Club mulai nampak dengan berdirinya Aero Club di kota-kota besar antara lain : Aviantara di Bandung, Jakarta Aero Club di Jakarta, Pemudara dan Yan Debrito di Yogyakarta, Surakarta Aero Club di Surakarta, Malang Aero Club di Malang.

Perlombaan tahun 1957, bagi pemenang / juara perlombaan dipilih untuk dikirim ke Yugoslavia mengikuti pendidikan Terbang Layang.Tahun 1960 TNI AU bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ( P&K ) menyelenggarakan pendidikan Kursus Aeromodelling dan Peroketan (K.A.P) bertempat di Wing Pendidikan 04 Lanud Adi Sumarno.

Pendidikan K.A.P ini diikuti oleh siswa-siswa daerah, baik anggota TNI, Sipil TNI, Guru maupun Pramuka. K.A.P berjalan sampai beberapa periode. Dari hasil pendidikan K.A.P tumbuh masukan-masukan / usul-usul daerah untuk menghimpun perkumpulan-perkumpulan / club-club Aeromodelling dalam satu organisasi.
Dari masukan-masukan / usulan-usulan, Letnan Suhartono ( Kepala Kursus Aeromodelling dan Peroketan ) memprakarsai untuk mengadakan pertemuan membahas organisasi Aeromodelling.
Tahun 1962 di Hotel Merdeka Solo terlaksana diselenggarakan Rapat Rencana Pembentukan Organisasi Aeromodelling, yang dipimpin oleh Letnan Suhartono.

Dari hasil rapat disepakati terbentuknya Organisasi Aeromodelling dengan nama Federasi Aeromodelling Seluruh Indonesia disingkat FASI, yang kemudian nama FASI dijadikan nama dari induk seluruh cabang olahraga dirgantara di Indonesia. Sebagai pusat Organisasi adalah kota Solo di Skadik 011 Wing pendidikan 04,  khususnya dalam mengembangkan olahraga dirgantara dikalangan Pramuka.

Pada tahun 1966 telah diadakan kerjasama antara kwartir nasional Gerakan Pramuka dengan kepala staf TNI Angkatan Udara, dengan membentuk satuan karya Dirgantara / Kompi-Kompi Pramuka Angkasa dengan menyelenggarakan pendidikan diantaranya Aeromodelling. Dalam upacara pembukaannya ditandai dengan demonstrasi Aeromodelling, Terbang Layang, Terjun Payung, Pesawat Bermotor serta peluncuran Roket yang diselenggarakan di Pulo Mas dengan Inspektur Upacara Bung Karno.

Untuk tinggal landas digunakan jalan By Pass sebagai landasan pesawat terbang layang dengan pesawat penarik AUSTER  dan di Senayan Jakarta. Tanggal 10 s/d 20 November 1968 diselenggarakan Loka Karya Nasional Pramuka dengan ANUDIRGA ( Andalan Nasionala Urusan Dirgantara ) Bapak Kardono di Jakarta ( Halim Perdanakusuma ).
Olahraga Aeromodelling ini dilombakan baik tingkat nasional, regional maupun internasional. Sejak tahun 1978 olahraga ini sebagai cabang yang dilombakan ekshibisi di PON ( Pekan Olahraga Nasional ) sampai PON XI 1981. Namun pada PON XII tahun 1989 cabang olahraga Aeromodelling tidak lagi diperlombakan / dipertandingkan. Kemudian pada tahun 2000 mulai lagi dilombakan dalam PON XV di Jawa Timur. Selain melaksanakan / mengikuti lomba Aeromodelling juga mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan PB FASI seperti Jambore Aero Sport, Safari FASI dan lainnya.

Written by Yan Fajar Azwar

Senin, 19 November 2012

Bahan-bahan untuk membuat pesawat

Hello,

Penggemar  Aeromodelling yang ingin mencari bahan untuk membuat pesawat khususnya Free Flight kami menyediakan bahan-bahan sebagai berikut

  1. Balsa berbagai tebal
  2. Carbon untuk boom OHLG
  3. Fiber untuk boom OHLG
  4. WR 200
  5. Kevlar
  6. Serat carbon
  7. Resin + Katalis
  8. Cover (plastik laminasi dan kertas telo)
  9. Carbon untuk Spar
  10. Pengatur Rader
  11. Tali penarik Glider F1A dan F1H
  12. HOOK F1A
  13. HOOK F1H    
Untuk info yang lebih lengkap bisa hubungi no dibawah ini

MAY 085729427193

Jumat, 16 November 2012

GLIDER F1H (A1)

Hello,

Aeromodelling sekarang ini sudah banyak yang mengenalnya, banyak sekali even yang diadakan FASI baik pusat maupun daerah untuk mencari bibit atlit yang mumpuni. Salah satu cabang yang dipertandingkan adalah Free Flight atau terbang bebas. Temen-temen yang baru gabung di Aeromodelling ayo belajar buat pesawat yang satu ini, apa aja yang harus disiapkan untuk membuat pesawat F1H atau sering kita sebut pesawat glider A1.

Bahan utama yang harus disiapakan

  1. balsa 2mm 1sheet
  2. balsa 4mm 1/8 sheet
  3. balsa 5mm  1/4sheet
  4. kayu sengon 10cm x 15cm
  5. kayu lapis 20cm x 20 cm
  6. boom (biasanya saya pake joran pancing yang 3 meteran trus diambil yang tengah)
  7. plastik laminasi (untuk kover)
  8. timbel
Bahan pendukung yang harus disiapkan
  1. cuter
  2. lem G
  3. amplas
  4. gergaji

Klo bahan udah siapa semua jangan lupa kita mau bikin pesawat dengan Plane mana, gambar dibawah ini adalah salah satu plane


Langkah selanjutnya adalah membuat rip san sub rip dengan jumlah yang sudah tertera di plane, membuat Nose dan fin selanjutnya merakitnya sehingga jadilah sebuah pesawat seperti ini



Jadi dech pesawatnya

http://www.facebook.com/MYHCorporation